Soekarno Sang Teladan Yang Gigih


*Resensi? Apaan noh? Tanya deh sama Bapak Ibu Guru...  *opohlo
Aku punya resensi yang pernah aku buat waktu kelas 7 dulu, daripada dianggurin di data komputer jinjing mending di posting di blog, wkwk
semoga bermanfaat :D



Soekarno Sang Teladan yang Gigih

Judul                          : Soekarno
                                    Biografi singkat (1901-1970)
Penulis                       : Taufik Adi Susilo
Penerbit                      : GARASI
Cetakan/ tahun terbit  : Cetakan II Februari 2010
Kota terbit                  : Yogyakarta
Tebal                          : 236 halaman



“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya”

Begitulah sebaiknya…
Seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi, masyarakat Indonesia terutama anak-anak generasi penerus bangsa perlahan-lahan mulai melupakan jasa-jasa para pahlawan .

Sekarang ini, mungkin tanpa adanya pelajaran tentang materi kepahlawanan belum tentu masyarakat Indonesia khususnya pemuda-pemudi mengetahui sejarah Indonesia yang dengan susah payah dikukuhkan oleh pejuang-pejuang ibu pertiwi. Sebagai contoh, tahukah kita bagaimana perjuangan Soekarno dalam memperebutkan Negara Republik Indonesia dari tangan penjajah? Mungkin yang kita tahu dari tokoh tersebut bahwa beliau adalah seorang plokramator kemerdekaan Indonesia dan presiden RI yang pertama, tapi masih banyak lagi jasa Soekarno bagi Indonesia.

Sebenarnya kita bisa membaca buku. Buku tentang kepahlawanan, seperti buku “Soekarno” karya Taufik Adi Susilo. Dari buku tersebut kita bisa mengetahui kiprah atau peran serta dan kegigihan Soekarno dalam upaya merebut dan mengisi kemerdekaan Indonesia.

Soekarno dilahirkan di Lawang Seketeng, Surabaya, Jawa Timur, pada 6 Juni 1901. Soekarno atau kerap di sapa Bung Karno ini semasa kecil beliau tinggal bersama kakeknya di Tulungangung. Pada usia 14 tahun ia bersekolah di Hoogere Burge School (HBS) Surabaya, dan semasa bersekolah di Surabaya Bung Karno tinggal di rumah Haji Oemar Said Tjokroaminoto. Setamat HBS Bung Karno melanjutkan pendidikannya di Technische Hoge School (sekarang ITB) di Bandung. 

Bung karno memiliki 9 istri yaitu Siti Oetari, Inggit Ginarsih, Fatmawati (menjadi ibu negara dan yang menjahit bendera merah putih yang pertama kali dikibarkan), Hartini, Ratna Sari Dewi Soekarno, Yurike Sanger, Kartini Manoppo, Haryati, Heldy Djafar.

Dan dari pernikahannya Bung Karno memiliki 8 putra dan putri yaitu Guntur Soekarnoputera, Megawati Soekarnoputeri, Rachmawati Soekarnoputeri, Sukmawati Soekarnoputeri, Guruh Soekarnoputeri, Muhammad Taufan Soekarnoputera, Bayu Soekaroputera, Dan Karina Kartika Sari Dewi Soekarno.

Walaupun Bung Karno memiliki banyak istri dan anak, Bung Karno tetap manjadi seorang ayah yang baik dan bisa menjadi teladan bagi anak-anaknya. Jiwa nasionalismenya sudah terlihat sejak Bung Karno masih remaja. Pada tanggal 4 Juli 1927, Bung Karno mendirikan Partai Nasionalisme Indonesia (PNI). PNI berjuang untuk mencapai Indonesia merdeka. Karena kritikannya yang tajam terhadap pemerintahan Belanda, ia ditangkap dan dipenjara di Bandung. Namun ia tetap gigih  berjuang untuk Indonesia. Setelah bebas dari penjara, Bung Karno mendirikan Partai Indonesia (Partindo) sebagai pengganti PNI. Karena kembali aktif di bidang pilitik Bung Karno pada bulan Juli 1933 kembali ditangkap dan dibuang ke Ende (Pulau Flores), kemudian dipindahkan ke Bengkulu. Setelah Jepang menduduki indonesia pada tahun 1942, bung karno dibebaskan.

Setelah bebas ia tetap berusaha memperjuangkan indonesa, padatanggal 9 agustus 1945, ia ditunjuk sebagai ketua panitia persiapan kemerdekaan indonesia (PPKI). Malm hari tanggal 16 agustus 1945 bersama drs.muhammad hatta dan ahmad subardjo, ia menyusun teks proklamasi kemerdekaan indonesia. Tanggal 27 agustus 1945 jam 10.00 pagi bung karno, didampimgi bung hatta membacakan proklamasi indonesia. Mulai saat itu, secara resmi indonesia bebas dari belenggu penjajah dan hidup merdeka setelah 350 tahun dijajah.

Pada tanggal 18 agustus 1945, soekarno dipilih menjadi presiden republik indonesia yang pertama, dan yang mendampinginya adalah bung hatta sebagai wakil presiden. Tapi setelah kemerdekaan indonesia bung karno bukan berarti bisa hidup denag tenang-tenang saja, pada saat setelah kemerdekaaan pemberontakan-pemberontakan terjadi, negara-negara lain berusaha merebut indonesia kembali. Tapi bung karno dan rekan seperjuangannya berusaha mempertahankan kemerdekaan.
Namun karena pada saat itu situasi sangat tidak nementu, apalagi bung hatta mengundurkan diri dari jabatan sebagai wakil presiden, bung karno mengeluarkan supersemar dan jabatan sebagai presiden digantikan oleh soeharto.

Setelah lengser dari jabatan sebagai presiden, hidup soekarno mulai susah. Dirinya dilupakan oleh masyarakat. Isrtinya yang dulu setia pun mulai melipakan, manunm beliau tetap tabah dan gigih. Bahkan pada waktu itu beliau mendekam di penjara karena masalahnya denagn PKI.
Hingga suatu saat bung karno sang putra fajar dipanggil sang maha kuasa. Pada tanggal 21juni bung karno wafat di RSPAD setelah menderita sakit ginjal yang lama  di wisma yaso jakarta dan istana bogor. Jenazah soekarno dimakamkakn di blitar. Hingga akhir hayatnya, soekatno tak pernah diadili karena tuduhan pro-PKI.

Indonesia berkabung, di tinggal pahlawan yang mengabdikan hidupnya untuk indonesia.karena jasa-jasanya, bung karno di beri gelar sebagai proklamator kemerdekaan indonesia dan juga disebut sebgai bapak bangas Indonesia.

Buku ini sangat bermanfaat bagi pembaca, terlebih-lebih yang ingin mengetahui profil atau sosok Bung Karno. Salah satu kelebihan buku ini adalah pengungkapan sisi positif dan sisi negatif Bung Karno dengan memberikan pandangan-pandangan dari berbagai pihak yang ada, sebagai contohnya yaitu pada pemikiran-pemikiran Bung Karno mengenai spiritualitas dan marhaenisme yang membuahkan pro dan kontra. Begitu juga pada pernikahannya dengan 9 wanita, serta kisah anak-anaknya yang beragam.  Sampul buku ini juga menarik, berwarna merah menyala yang seakan-akan menggambarkan semangat juang Bung Karno. Bentuk dan ukuran tulisan buku juga ini ideal untuk di baca. Dan perjuangan Bung Karno yang penuh dengan liku-liku, dan bahkan mendapat kecaman dari berbagai pihak diceritakan dengan bahasa yang ringan sehingga mudah untuk dipahami.

Namun sayang, dalam penguraian biografi Bung Karno (bab I) sering terjadi ketidakruntutan. Akan lebih baik lagi jika dipaparkan secara runtut sehingga pembaca lebih mudah mengikuti alur cerita.

Walaupun demikian, buku Soekarno Biografi Singkat (1901-1970) karya Taufik Adi Susilo tetap layak dibaca oleh masyarakat. Dengan membaca buku-buku bertema kepahlawanan, masyarakat khususnya generasi penerus bangsa menyadari betapa gigih dan beratnya perjuangan para pahlawan dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia.

Dengan demikian bangsa Indonesia, terutama generasi penerus bangsa semakin besar rasa cinta dan penghargaannya terhadap jasa para pahlawannya.
 Selamat membaca!





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Drama Bahasa Inggris untuk 4 Orang dan Terjemahannya

Pidato Pelepasan Jabatan Ketua Osis -I'm done