Reka Ulang Pikiran
Kondisi gabut atau males tapi mikir itu bikin melalang buana pikirannya. Bukan lagi mikir aja tapi kadang sampe bertanya-tanya. Gimana. Apa iya. Kayak apa. Lalu aku selalu merekontruksi pikiran ku malem ini, kayak hari hari sebelumnya. Malem malem sebelumnya. Siang pagi sore sendirian sebelumnya. Kalo hidupku nggak berakhir dengan sakit kejiwaan OCD sama Bipolar. Kalo sakitku akibat dari menyedihkannya hidupku selama 0-18 tahun. Aku berusaha keras memahami kalo hidupku juga berguna dan bermanfat bagi orang lain. Kalo ada orang yang sayang dan peduli sama aku. Dengan caranya masing-masing. Lalu aku juga harus menerima kalo hidupku normal. Sakit kejiwaan. Sedih. Ditolak. Digunjingkan. Dipandang rendah. Berantakan. Bau. Itu juga bagian dari hidup yang normal. Semua orang di dunia ini adalah orang yang sempurna dalam ketidaksempurnaannya. Dan itu normal. Normal. Normal. Normal.
Aku lagi berusaha buat menghilangkan rasa senang kalo orang di sekitarku gagal, sedih, kecewa. Apa itu gapapa? Aku rasanya punya temen yang ngerasain hal sama yang aku rasain. Aku pengen cerita tentang aku diiket pergelangan kaki tangan, diplototin, dikatain, dibohongin, tapi itu udaj 3 tahun yang lalu kejadiannya. Cuma aku nggak bisa lupa. Masih ada di otakku lengkap dan muter muter terus. Mungkin ini yang dimaksud direkontruksi sama otak. Aku harus ajak otakku buat rekontruksi hal yang bikin penuh rasa syukur aja ini. Gimana ya. Ya allah. Aku kudu sholat 5 waktu. Iya iya iya. Rasanya ngeri. Greget. Horror. Nggak ikhlas. Tolong. Malu. Kecewa. Sama diri sendiri. Aku kudu gimana. Kudu tidur dan bangun pagi besok ke kampus karena ini udah 01.42 am. Di kamar rumah dini hari pagi buta sambil denger lagu korea emang yaaa dheeeee...... Ayolah dhe kamu kudu hidup. Semangat menjalani hidupmu! Dan semua kecewa yang kamu alami kemarin dulu dan masa lalu adalah bagian hidupmu yang normal dan nggak boleh bikin kamu kejebak dan tersungkur di sana selamanya sampe masa esok mu cuma buat tidur dan lari dari kenyataan dan berharap yang tanpa usaha.
Komentar
Posting Komentar