Maaf
Kalo aku capek. Kalo aku sedang egois.
Di saat aku lupa untuk bercermin pada diriku terlebih dahulu.
Aku selalu berusaha ada untuk kalian.
Berusaha bukan berarti selalu ada dan siap sedia.
Karena aku hanya manusia biasa. Yang kadang lupa. Yang kadang terlalu lelah. Yang punya keterbatasan-keterbatasan.
Hanya, kadang aku merasa... Aku selalu berusaha ada untuk kalian, tetapi kenapa kalian tidak berusaha untuk diri kalian sendiri terlebih dahulu?
Terlalu lelahkan? Kalian pikir aku tak punya lelah?
Terlalu sulitkah? Kalian pikir, aku tak pernah mengalami hal-hal yang namanya sulit?
Terlalu malaskah? Lalu haruskah aku menyelesaikan kemalasanmu?
Terlalu rumitkah? Apa kalian menganggap semua hal tidak rumit untukku?
Terimakasih atas kepercayaan kalian padaku.
Memberi amanat padaku.
Mengucap terimakasih padaku. Walau kadang tak tersampaikan, karena masih di angan-angan.
Orang bilang kita mandiri.
Kita hebat. Hidup di zona yang biasa.
Tapi di kala itu pula, aku juga merasa kalian sangat menja.
Mendengar keluh kesah menjijikan itu melalui telingaku.
Melihat tingkah sia sia kalian yang hampir membuat mataku meleleh.
Merasakan atmosfer hina itu.
Tidakkah kalian bersyukur?
Atau kalian tidak tau bersyukur itu apa?
Apa? Saling peduli? Tolong-menolong?
Pedulikah kalian padamu?
Apakah kalian menolongku?
Kurasa...
Itu namanya peduli 1 sisi.
Komentar
Posting Komentar