Kalau Aku Tidak Mendarat Di Sana, InsyaAllah Teladan yang Terbaik… Oh 7%!
Aku
Nulis ini 24 Juni 2013 Sore hari mulai sekitar jam 03.30 pm
NEMku
37.20 dan tercantum di kartu keluarga Kota Yogyakarta :)
Aku
nggak tahu harus mulai tulisan –nggak penting kayak biasanya- ini dari mana,
tapi keadaanku gloomy benjett ._. bayang-bayang hal negative betebaran begitu
banyak memenuhi pikiran, hati, dan perasaan. Mukaku yang suram dan jelek jadi
makin suram dan jelek jek jek bangetttt ._. Ahhhh *plak
Hasil
PPDB di Padmanaba dan Teladan 2 Tahun yang lalu dengan sebaran nilainnya
begini:
Tahun 2011: Rata-rata UN sekolah yang jadi Juara di
DIY (termasuk waktu itu sekolahku juara 3 se DIY, alhamdullilah) adalah 36-man.
Sebaran
nilainya de Provinsi DIY begini
Rentang
39.51 – 40 ada 0 siswa
Rentang
39.01 – 39.5 ada 5 siswa
Rentang
38.51 – 39 ada 59 siswa
Rentang
38.01 - 38.5 ada 200 siswa
Rentang
37.51 – 38 ada 372 siswa
Rentang
37,01
- 37,50 ada 563 siswa
Yang
diterima di Teladan dalam kota terendah 37.20 , luar kota 37.70
Yang
diterima di Padmanaba dalam kota terendah 37.70 , luar kota 37.95
Berarti
yang diterima di Padmanaba itu hanya diantara anak yang mendapat NEM 39.5 sampe
38 yang jumlahnya ada 5+59+200+372=636 siswa.
Dan beberapa anak yang dapet NEM 37.69 ke atas. Aku belum tahu kuota Padmanaba tahun 2011, tapi insyaAllah nggak
lebih dari 230 siswa.
Sedangkan,
di Teladan anak yang diterima ada di kisaran siswa yang jumlahnya
5+59+200+372+563=1.199 siswa
Tahun 2012: Rata-rata UN sekolah yang jadi Juara di
DIY (termasuk waktu itu sekolahku juara 4 se DIY, alhamdullilah) adalah 37-nan
Sebaran
nilainya de Provinsi DIY begini
Rentang
39.51 – 40 ada 8 siswa
Rentang
39.01 – 39.5 ada 77 siswa
Rentang
38.51 – 39 ada 249 siswa
Rentang
38.01 - 38.5 ada 469 siswa
Rentang
37.51 – 38 ada 663 siswa
Yang
diterima di Teladan dalam kota terendah 37.95 , luar kota 38.45
Yang
diterima di Padmanaba dalam kota terendah 38.35 , luar kota 38.50
Nah,
untuk tahun 2012 emang tahun gila-gilaan menurutku, nilainya pada mencakar
langit semua, hehe. Nah untuk Padmanaba, berarti siswa yang diterima jumlah
NEMnya ada di sekitaran 38.30 ke atas dengan jumlah 8+77+249=334 siswa dan ada 11 siswa yang diambil dari kisaran nilai 38.01 - 38.5 (aku tahu tepat
11 siswa karena aku lihat nilai yang diterima dari web PPDB kota). Padahal
kuota Padmanaba tahun 2012 hanya 216.
Sedangkan,
di Teladan anak yang diterima ada di kisaran siswa yang jumlahnya 8+77+247+469=
803 siswa. Dan beberapa anak yang ada di kisaran 37.51 – 38.
Gimana?
Gimana? Padmanaba sekolah cita-citaku sangat sangat woooowwwwwww kan? Tapi hal
itu juga yang buat aku tambah shock, tambah depresi gimana gimana gimana aku
harus gimana dengan kenyataan NEM mepet mengkhawatirkan…
Dan
ini dia sebaran nilai tahunku, tahun 2013, yang sebelumnya juga pernah aku
posting di sini. Tahun 2013 ini rata-rata UN sekolah yang jadi Juara di DIY
(sekolahku juara 4 se DIY, alhamdullilah) adalah 35-nan.
Rentang
39.51 – 40 ada 0 siswa
Rentang
39.01 – 39.5 ada 0 siswa
Rentang
38.51 – 39 ada 16 siswa
Rentang
38.01 - 38.5 ada 76 siswa
Rentang
37.51 – 38 ada 203 siswa
Rentang
37.01 – 37.50 ada 405 siswa <<< AKU
ADA DI KISARAN INI
Nah
jumlah siswa dengan NEM tertinggi sampe 37.01 ada 700
anak pas! Kalau dilihat dari
2 tahun sebelumnya siswa yang diterima di Padmabana nggak akan nyampe di
kisaran 700 siswa. Padahal NEMku kan 37.20 mungkin aku ada di nomer 650 ke
atas. Oh astaga… Aku baru sadar ini setelah Dinda temenku main ke rumahku pada
23 Juni 2013 dan membawa data siswa terendah yang diterima di SMA Kota tahun
2011, terus aku cari di internet emang datanya begitu adanya… Haaaa~
Kalau
nggak ada keajaiban tahun ini, seperti NEM tinggi teratas baik murni maupun
tambahan prestasi di Prov. DIY nggak semuanya daftar di Padmanaba, siswa SMA di
luar DIY yang tinggi NEMnya nggak daftar ke Padmanaba, aku masih ada kemungkinan… masih masih ada! Harapanku sebelumnya 8%, terus setelah
aku tau sebaran nilainya dan belum menganalisis naik jadi 40%, tapi setelah aku
menganalisis sebaran nilai harapanku tinggal 7%. 7% itu kalau di laptopku udah
ada peringatan kedua tentang baterai yang mau habis, dan beberapa menit
kemudian laptopku akan hibernasi. Semoga itu nggak terjadi di PPDB besok, kalau
nggak ada keajaiban tahun ini, aku dengan 7% hanya bisa bertahan beberapa menit
di Padmanaba dan terlempar di pilihan kedua. Huaaa sumpah, aku ngetik tulisan
–yang sangat nggak jelas dan susah dipahami ini- badan kerasa lemesss, ion
tubuh menghilang, dan kamar jadi gelap gulita lebih serem darii kuburan.
.---------.
Kalau
menyesali, nyalahin ini itu, kayak yang aku lakuin di #baladaUN2013, nangis,
gulung-gulung, murung tak berakhir nggak akan ngubah kenyataanku kalau NEM yang
aku peroleh cuma 37.20 ._. Iyaaa! Nggak bakalan akan ngubah apa-apa!
Tapi
di sisi lain, setelah aku berfikir matang-matang, setelah aku memahami post ku
sebelumnya tentang kenapa aku nggak milih Teladan sebagai pilihan pertama, aku
mengyahati perkataanku tentang lebih siap ke Smada daripada ke Teladan aku
menyimpulkan kalau aku tu MAKIN BURUK DARI SEBELUMNYA, aku MAKIN IUHHH, aku
MAKIN JAHAT, aku MAKIN YANG JELEK-JELEK pokoknya! Dan aku nggak mau kayak gitu!
Aku nggak mau! Nggak mau!
Makanya,
bukannya aku terlalu percaya diri atau bagaimana, tapi peluangku untuk masuk
Teladan jauh lebih besar, jaaauuuhhh lebih besar daripada peluangku di
Padmanaba! Aku kayaknya bisa diterima jadi siswa Teladan, terlebih aku udah
tercantum di KK Kota. Oke oke, sekali lagi aku bukan ke-Pe-De-an. Karena kalau
akupun nggak bisa masuk Teladan gimana lagi dengan siswa lain yang dapet NEM di
bawahku? Pasti juga terpental jatuh kan? Iya kaannn? Untuk kali ini, kalau yang
baca postingan ini mengejekku kalau aku nggak diterima di Teladan, berarti
secara nggak langsung akan mengejek dan lebih mengejek siswa yang NEM di
bawahku. Haa…maaf, selama ini aku selalu bilang NEM ku mepet mengkhawatirkan,
padahal di DIY ada lebih dari 40.000 siswa yang NEM nya dibawahku :(( huaaa
Maaf yaa…
Lalu
kalau aku jadi siswa Teladan, ibukku dan orang-orang yang dukung aku ke Teladan
mungkin akan lebih bahagia dan bangga, iya mungkin. Aku harus memikirkan mereka
juga yang dukungannya sempat aku sia-siakan. Ya maklum lah, saya anak labil
lebay dan idup ini dulu pengen Teladan, terus ganti Padmanaba, dan kayaknya
lebih banyak kemungkinan berakhir di Teladan…
Dan
kalau aku mau berfikir jauh lebih dalam dan dalam lagi –menghipnotis diri
sendiri *plakk- di daerahku itu Teladan di idam-idamkan sekali kok, ada mungkin
banyak(?) yang kecewa karena lebih nggak bisa diterima di Teladan. Aku harusnya
bersyukur dan harus siap di Teladan. Bagi orang-orang yang cita-cita ke
Teladan, SMA Teladan itu bener-bener sesuatu yang WOW dan WOW sekaleeeeeee.
Okyyeeeeeee
mulai sekarang aku udah siap ke Teladan. Dan alasan-alasan seperti aku nggak
mau swallowing my pride, hatiku udah mantep Padmanaba, aku nggak mau langsung
ngerasain sesuatu yang it hurts my pride, aku pengen membuktikan dan
menyelesaikan rasa penasaranku, dan aku nggak mau mengecewakan minoritas orang
yang sudah mendukungku seperti… itu itulah harus aku kubur dalam-dalam
kalau pada akhirnya aku berakhir di Teladan. WAJIB aku kubur, kalau perlu aku
bakar sampe jadi abu terus aku bakar lagi biar jadi debu dan buang ke laut biar
nggak ada bekasnya lagi. WAJIB!
(Tapi kalau ada keajaiban, Padmanaba aku masih ngarep benjeeeeetttttt. Semoga
Ya Allah… Saya mohon doanya J )
Komentar
Posting Komentar