Iya, Muka dan Postur Saya #Ibuk-Ibuk# Keibuan :)
Untuk
kesekian kalianya, orang yang lebih tua dari aku memanggil aku “buk” dan
mengira aku udah ibuk-ibuk.
Beberapa
contoh aja deh yang aku mau bagi di sini, yaa kenapa cuma beberapa karena sudah
banyak pengalaman yang aku alamani saat, sapaan “buk” atau dikira ibuk-ibuk
diperuntukkan untukku. Kekekeke~
Yang
pertama ini yang paling sering menimpa aku ni ya, disaat aku sama ibukku pergi bareng naik motor, dan
turun di suatu tempat, dimana di tempat itu ada orang yang kenal ibukku,
orang-orang itu selalu menyangka kalau aku ini adiknya ibukku, atau adik
iparnya ibukku. Dan pada akhirnya ibukku menjelaskan kalau aku ini anaknya, dan
orang-orang itu mengakhiri dengan “Ooo… tak kira adimu je”, cukup! AKU INI ANAKNYA
BUKAN ADIKNYA! Wkwk
Kedua,
waktu aku pergi ke kolam renang sama ibuk, adik, dan bapakku. Udah selesai
renang pasti mau ganti baju ya, nah karena antriannya panjang, ibukku ngobrol
sama penjaga kamar mandinya dan ngrumpi-ngrumpi –biasa lah ibuk-ibuk-. Lalu dengan
wajah tanpa dosa penjaga kamar mandi itu tanya sama ibukku, kalau pergi sama
anak dan cucu-cucunya ya, dengan mengalihkan pandangan ke aku, yang dipikir
sebagai ibu, dan dan adik-adikku yang dipikir sebagai cucu. Oh astaga. Ya
ibukku jelasin dong, kalau aku ini anak pertamanya dan adik-adikku itu anak
kedua dan ketiga, dan akhirnya penjaga kamar mandi itu mengakhiri dengan kata
maaf, astaga.
Ketiga,
waktu aku nunggu temenku di gardu, aku duduk di atas motor pake jaket hitem,
nah dari belakang ada mbak-mbak seles lotion kecantikan gitu lah, dan bilang:
“*tuuutt… nyebut merek*-nya buk?” BUK! BUK! Waa sumpah itu nendang banget.
Terus aku balik badan, dan mbaknya kayak shock gitu, dan mengakhiri dengan
kata: “Oh maaf mbak…”. Lalu aku geleng-geleng sambil senyum dan mbaknya pergi.
Huaa cuma lihat punggungku aja orang udah mikir aku ibuk-ibuk.
Dan
yang keempat, ah aku udah nggak kuat lagi ini ceritanya wkwk. Waktu aku pergi
ke toko mau beli iket rambut sama jajan, aku pake baju pendek terus aku pakein
jaket, rok panjang, sama jilbab biasa. Selesai milih barang sama makanan, aku
bayar tuh ke kasirnya. Uang kembalian dikasih, dan yaa… kayak penjaga kasih
yang lainnya, selesai proses pembayaran pasti penjaga kasirnya bilang makasih
kan. Tapi waktu itu mbak-nya bilang: “Makasih Buk…” HUAAAA ibuk-ibuk lagi deh.
Tapi
ada 1 hal yang bisa aku ambil dari kisah tragis ini, yaitu orang-orang sudah
menganggap wajah dan posturku keibuan ya, ahh keibuan :))) bukan muka dan
postur ibu-ibu! Bukan! Ah alhamdullilah muka keibuan udah aku punyai *plak.
Komentar
Posting Komentar