I Don’t Know Much But...


Aku tahu perasaan ini tidak bermanfaat. Aku cuma pengen nulis di blog yang belum tentu ada yang baca ini, ehehehe.
Islam adalah agama yang suci, agama yang telah disempurnakan oleh Allah. Dengan segala larangan dan perintah yang terdapat di Al-Quran dan Hadis Nabi yang shoheh. Aku tahu kalau pacaran dan segala “kegiatan” berdosanya nggak boleh dilakukan, haram!. Dan alhamdullilah aku belum pacaran sampai usiaku 15 tahun ini. Dan emang nggak ada yang suka sama aku juga alhamdullilahnya, hehe. Aku akan terus berusaha selalu jadi hamba yang taat dan sholehah di mata Allah. #ciyaaahh


Tapi ngomong-ngomong tentang cinta pertama, karena aku juga perempuan normal yang bisa suka sama lawan jenis, dan aku nggak mau jadi orang yang disebut munafik, aku juga punya lho cinta pertama lho, wkwk terus kenapa? Ya nggak kenapa-kenapa sih. Sebenernya aku nggak tau juga ini bener apa enggak, aku sadar kalau itu cinta pertama di SMP, dan cinta pertamaku itu ada di SD. HAHAHA. LOL sih. Masih sekolah dasar udah suka. Ya cuma suka doang kan gapapa, sekedar kagum.
Dan aku makin menyimpulkan kalau dia cinta pertamaku itu gara-gara aku nonton 2 film dari Thailand yang di pembukaan ada kata-katanya kayak gini:
Film 1=
“Setiap kita memiliki seseorang di dasar hati, dan ketika kita berpikir tentang dia, kita akan merasa seperti umm... seperti merasa sedikit sakit dari dalam. Tapi kita masih ingin mempertahankan orang tersebut. Walaupun aku tak tahu, di mana dia sekarang, apa yang sedang dia lakukan. Tapi, dialah orang yang mengajariku hal ini. Hal hal kecil gila yang disebut cinta.”

Film 2=
“Seseorang memberitahuku, cinta itu seperti menunggu bus. Bus yang datang bukanlah bus yang kau harapkan. Dan saat bus yang kau harapkan datang, akan ada hambatan yang menghalangimu menaikinya. Ini terjadi setiap saat. Aku naksir ... sejak SD. Cinta ini sepertinya mustahil, tapi aku masih punya harapan, tak peduli berapa tahun berlalu. Namun kisah kami akhirnya berakhir. Karena ... berpacaran dengan ... . Mereka memutuskan belajar besama di luar negeri. Tapi hidupku harus terus berjalan, kemudian aku melanjutkan studiku di... . Aku berharap bisa jatuh cinta pada seseorang. Tapi aku tak punya perasaan pada siapapun juga. Mungkin, aku masih mengharapkan...”

Haish, emang kebanyakan nonton film ya aku. Dan alhamdullilahnya si cinta pertamaku itu nggak tahu sampai sekarang, mungkin kalau aku nggak bilang, dia nggak akan pernah tau dan nggak akan pernah percaya. Aku juga nggak tau banyak tentang dia. Ya, I Don’t Know Much But I Know I Love You.
Suka nggak berarti harus bilang atau harus ini itu. Suka aja udah cukup. Harus dicukupkan! Karena saat ini perasaan ini belum bermanfaat, besok kalau aku diberi umur panjang sampai sudah saatnya perasaan ini memang harus ada, pasti akan ada orang yang tepat buat aku. Entah siapa.
Dan lihatlah kutipan di bawah ini, ini keren!
Bila belum siap melangkah lebih lanjut dengan sesorang, cukup cintai dia dalam diam. Karena diammu adalah bukti cintamu padanya. Kau harus memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang, kau tak boleh merusak kesucian dan penjagaan hatinya.  Karena diammu juga memuliakan kesucian diri dan hatimu. Karena diammu bukti kesetiaanmu padanya. Karena mungkin saja orang yang kau cintai adalah orang yang telah dipilihkan Tuhan YME untukmu. Jika dia memang bukan untukmu, yakinlah Tuhanmu melalui waktu akan menghapus cinta dalam diammu itu dan memberi rasa yang lebih indah pada orang yang tepat. Biarkan cinta dalam diammu itu menjadi memori tersendiri dan sudut hatimu menjadi rahasia antara kau dan Sang pemilik hatimu.

-Cinta bukan untuk dipaksakan, tetapi untuk dihargai-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Drama Bahasa Inggris untuk 4 Orang dan Terjemahannya

Pidato Pelepasan Jabatan Ketua Osis -I'm done