Bermanfaatnya Kacamata Minus Untuk Pemiliknya-Kacamata Minus Love You-Tips Merawat Kaca Mata #Berbelit Part I
Assalamu’alaikum semua :D
Postingan kali ini, bukan
lagi hal-hal serius kok seperti yang akhir-akhir ini aku posting. Wkwk. Ya
maklum, penayangan-ku akan melejit cepat kalau postingannya yang serius-serius.
Jadi gini, kalau postinganku cuma cerita yang nggak mutu-mutu kayak yang ini
contohnya, penayanganku bakal jalan ditempat atau mentok-mentok-nya jalan kayak
siput. http://dhea-adzana.blogspot.com/2012/02/apa-sih-susahnya-jalan-cepet.html Huaa… Haha bingung maksudku? Lupakan! Karena mungkin ini akan
berbelit-belit.
So, lets cekidot >>
Mata-ku minus. Yah itu
semua karena kesalahanku, nggak bisa merawat anugrah Allah Swt. Aku minus 0.75,
sebenernya tergolong belum parah sih, tapi aku udah nggk kuat. Yah, nggak…nggak
nggak kuat. Aku pun memutuskan untuk memakai kacamata. Muter-muter deh tu ke
optic sana sini, pas masuk optic pasti liat kacamata! Pasti! Haha, jelas. Tapi
ada satu hal yang membuat aku masuk 2 nek nggak 3 optik tapi langsung keluar
lagi, nggak dapet kamcamanya lagi. Di optic-optik yang aku masukin sih,
kacamatanya bagus-bagus, keren-keren. Cocok pula buat nutupin mukaku yang
seadanya ini. Tapi pas tanya harga, jedettttt… garuk-garuk kepala aku, langsung
deh… u u u a aa… monyet pindah ke dalam optic. Soalnya ku udah bilang mau beli
kacamata pake uang sendiri, uang tabungan. Maklum anak mandiri man! Wkwk. Jadi
harganya cari yang murah. Namun, ya gitu deh, ibukku langsung ngluarin jurus
mautnya. Harga kacamatanya ditawar! Tapi setelah sekian proses, yang pada saat
itu aku cuma senyum-senyum aja, hasilnya nihil! Harga mentok-mentok-nya kacamta
yang aku pilih tetep 400rb-an. Ahhh…malesi poll! Yaudah deh, aku sama ibukku
memutuskan untuk ganti hari aja, siapa tau kayak elektronika, makin hari
harganya malah makin turun. Haha.
Hingga beberapa waktu
setelah itu aku berburu kacamata untuk-ku lagi. Diputuskanlah ke optic ismail.
Hum…di sana aku nemuin kacamata yang modelnya aku suka dan harganya juga pas.
Tapi ibukku say no! ahh, mom don’t say nonononono just say yeayeayeah, tapi
namanya ibukku tetep nggak boleh. Akhirnya ibukku milihin kacamata buat aku dan
alhamdullilah harganya juga murah. Aku nggk pake kaca tapi mika, model frame
kacamatanya juga buka besi, tapi Plastik. Haha, kalau orang yang nggak ngerti, pasti
nyangkanya kacamataku Cuma fantasi, karena kacamaku bentuknya yang nggak
seperti kacamata minus yang lainnya.. But, whaever lah, yang penting kenyataannya
man!
Pas hari pertama aku
pakai alat bantu-ku tersebut di sekolahan, hampir orang yang kenal aku
disekolahan termasuk masuk guru-guru pada heran lihat kacamataku. Mereka nggak
percaya kalau aku bisa minus. Pengennnya sih gitu, tapi kenyataannya aku minus,
huaaaaaa. Selang beberapa waktu hujatan-hujatan tentang bentuk kacamataku yang
unik pun keluar. Kacamata kuda lah, kacamata renang lah. Tapi aku seneng akan
semua itu, itu berarti mereka memperthatikan setiap perubahan yang ada padaku.
Haha. So, kalau ada orang yang mengejek kita, berbahagialah! Itu berarti mereka
peduli pada kita, dari ejekan itu kita bisa jadi orang yang lebih baik lagi…
so, just smile and say thanks to who always mock us. Wkwkw aku lagi ngumbahi.
Ya kata guruku kan belajar Bahasa Inggris dikit-dikit.
Hayooo, sepanjang itu,
kalian ngerti enggak yang lagi certain? HA? Nggak ngerti? Ya maklum ini cerita
memang berbelit-belit.
Banyak banget hal yang
aku lalui bersama kacamata minusku. Mulai dari kacamaku kehujanan pas tak taruh
keranjang sepeda, jatuh dari meja, ketindihan buku waktu di tas,
ketendang-tendang kaki-ku waktu aku taruh di tempat tidur, ketindih kepalaku
karena tak ajak tidur. Haa alhamdulliah sejauh ini dia masih sehat.
Dan yang baru-baru ini
terjadi adalah, kacamaku itu ingin melestarikan budaya permainan jaman dahulu
yaitu … PETAK UMPET. Beneran,
kacamata memang benda mati, tapi dia bisa melakukan semua itu. Dengan mudah!
Dengan mudah!
Haha aku lebay, maksudnya
beneran bohongnya.
Kacamaku itu pernah 2 kali
ketlingsut alias hilang tapi cuma gara-gara lupa narohnya. Dan mending kalau
cuma beberapa jam, buat nemuin tu kacamaku pada saat “main petak umpet” butuh
minimal sehari. Kesalahanku sendiri sih, dan hukumannya adalah mataku jadi
lelah karena nggak pake kacamata waktu disekolahan. Menurutku sih, kalau aku
diwawancarai niyee, kalau minus 0.75 itu nggak terlalu ada masalah untuk
melihat pemandangan gitu lah, kan kesannya jadi kayak editan blur-blur gimana
gituuu. Haha, tapi kalau untuk membaca dan melihat wajah orang dari jarak jauh,
ah udah ribetttt banget! Ribet bener deh kalau nggak pake kacamata. Aku harus
izin sama bu guru buat duduk di depan, atau nggak aku dibilang sombong karena
nggak senyum sama tementu, padahal semua tu gara-gara BLUR! Ah aku rindu bisa
melihat semua bagian dan Aku punya tips untuk merawat kacamata supaya tidak
hilang!
1.
Sayangi itu kacamata
2.
Ajarkan permain jaman sekarang, angry birs
misalnya, jadi nggak ngajak main petak umpet lagi
3.
Kalau masih belum berhasil, pakai rantai kacama
agar kacamata kalau sedang dilepas bisa tetap aman tergantung di badan
4.
Andaikan belum berhasil, LEM aja itu kacama ke
kepala kita, haa… selamanya bersama deh J
Haha, kalian bingung ya
aku sebenernya itu curhat, cerita pengalaman, nyuci baju atau piring, terserah
deh. Yang penting aku cuma mau bilang kalau aku sayang sama kacama besarku.
Muacchhh…
Berbelit-Belit Part I
Komentar
Posting Komentar