Nenekku hebat!
Tett….tettt, hihi itulah bunyi klakson mobil nenekku yang
bisa memekakkan telinga bagi orang yang belum terbiasa. Wuusss, keren ya
nenekku yang udah nggak muda lagi, 60 tahun, bisa mengendarai mobil sendirian.
Eizz, tapi nenekku menyalakan klakson mobil bukan buat gaya-gaya, tapi…buat
memanggil pelanggan. Yups, nenekku adalah seorang penjual sayur dan kebutuhan
pangan rumah tangga keliling. Beliau berjualan keliling di daerah Godean,
Sleman menggunakan mobil pick up terbuka berwarna hijau yang sudah…sangat tua.
=)
Pedagang sayur…pedagang sayur…jujur nggak jujur pasti respon
pertama saat mendengar atau melihat pekerjaan itu adalah “ih” ”uh” ”hiii”, atau
kesan buruk lainnya. Tapi tidak untukku dan untuk nenekku khususnya. Hehee…
nenekku bernama Waryati. Beliau berjualan keliling menggunakan mobil. Ah…nggak
tau pastinya. Yang pasti dulu ibunya nenekku (simbah buyutku) buka warung di
rumah nah terus usahanya tersebut dilanjutkan oleh nenekku, tapi dikembangkan.
Bukan warung yang menetap di rumah lagi, tapi keliling menggunakan mobil. Ya,
jaman segitu mobil itu dibeli dari sisa rupiah yang ada. Jaman susah boo’,
nggak kayak jaman sekarang sak det sak
nyet. Ibunnya ibukku ini, berangkat ke Pasar Godean sekitar jam 06.30, nah
dari jam segitu nenek pulang sampai rumah sekitar magrib. Tapi jangan salah,
nenekku nggak lupa ibadah kok. Sekarang kan banyak musholla atau masjid yang
ada di rute nenekku jualan. Yang dijual nenekku yang gitu, ada sayur,
bumbu-bumbu, es, jus, makanan ringan, nasi bungkus, dan masih banyak lagi.
Kalau aku sebutin di sini entar dikirain aku malah promosi. Hehe
Suaminya nenekku alias kakekku alhamdullilah masih sehat,
beliau bekerja di sawah dan memelihara sapi, tapi bukan peternakan sapi.
Nenekku sama kakkekku tinggal di Barak.
Tau kagak? Barak itu…Seyegan Sleman Yogjakarta! Mereka tinggal berdua, tapi
jangan salah! Keluargaku dan keluarganya om-ku sering nengokin kok. Aku juga,
hehe. Kalau aku lagi free, biasa orang sibuk, aku menyempatkan waktu buat
nginep di rumah nenek.
Ngobrolin masalah keuntungan, nenekku selalu mensyukuri
berapapun yang beliau dapat. Beliau berprinsip semua dari Allah. Mau banyak
atau sedikit, cukup atau kurang, nenek tetep bersyukur. Uumm, selain untuk
membantu kakek dalam memenuhi kebutuhan keluarga, hasil dari berjualan nenek
ini sangat bermanfaat dan bikin kaget keluarga, tahun 2007 nenekku tiba-tiba
pamit naik haji! SubhanaAllah, dikala ibukku dan kedua om-ku nggak kepikiran
buat nabung haji, nenekku udah menabung dari dulu. Dan tanpa bantuan sedikit pun
(cuma nganterin dan jemput dari bandara), nenekku pergi haji pakai rizky yang
diperoleh dari berjualan sayur keliling!!!! OMG! Kata nenek, kuncinya
bersyukur. Nggak peduli apapun keadaan kita saat itu, tapi intinya kita harus
tetep bersyukur. Menaati perintah sang pencipta dan menjauhi larangan-Nya. Dan
pastinya menyisihkan rupiah demi rupiah berapapun yang dipunya. Dan cerita
dikit lagi nih, alhammdullilah ketiga anak nenek dan kakekku (termasuk Ibukku)
bekerja sebagai PNS semua…udah sertifikasi pula *plakk aku sombong. Hehe, peace
=,=V. pokoknya nenekku hebat!
Jangan malu sama sesama manusia masalah kebaikan. Tapi malu
sama Allah masalah keburukan! Apapun pekerjaannya, berapapun hasilnya, yang
penting halal jenisnya. :D
Komentar
Posting Komentar